Benarkah Mengantongi HP Terlalu Lama Bisa Berbahaya untuk Kesehatan? Ini Faktanya

Di era digital, hampir semua orang tak bisa lepas dari ponsel. Alat komunikasi ini selalu berada di genggaman, bahkan sering dikantongi di saku celana atau baju. Namun, sejumlah ahli mengingatkan bahwa kebiasaan ini tidak sepenuhnya aman bagi tubuh.

Menurut dr. Aria Widyatmoko, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, menaruh ponsel terlalu lama di saku celana berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan tertentu, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang.

“Ponsel menghasilkan panas dan radiasi elektromagnetik dalam jumlah kecil. Bila terus-menerus didekatkan ke tubuh, terutama di area panggul atau dada, bisa menimbulkan efek seperti iritasi kulit, gangguan spermatogenesis pada pria, hingga nyeri otot akibat tekanan posisi,” jelas Aria, Minggu (27/10/2025).

Ia menambahkan, panas dari ponsel juga bisa meningkatkan suhu lokal di kulit yang bersentuhan langsung dengan perangkat, terutama pada ponsel yang digunakan intensif untuk bermain gim atau mengakses internet. Dalam kasus tertentu, hal ini bisa memicu rasa tidak nyaman atau bahkan luka bakar ringan.

Beberapa studi memang belum menunjukkan bukti kuat bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan radiasi ponsel sebagai possibly carcinogenic to humans atau “mungkin bersifat karsinogenik pada manusia”.

Agar tetap aman, Aria menyarankan untuk:

• Tidak menyimpan ponsel di saku celana atau dada dalam waktu lama.
• Gunakan tas kecil atau saku luar jaket untuk membawa ponsel.
• Hindari tidur dengan ponsel di bawah bantal atau menempel di tubuh.
• Gunakan hands-free saat menelepon untuk mengurangi paparan langsung.

“Yang penting adalah jarak dan waktu paparan. Semakin dekat dan semakin lama, risikonya semakin besar. Jadi, biasakan membawa ponsel dengan aman,” ujarnya.

Kebiasaan kecil ini mungkin tampak sepele, tapi dalam jangka panjang dapat membantu melindungi kesehatan tubuh di tengah gaya hidup yang semakin bergantung pada teknologi.